Kecerdasan Buatan sebagai Cikal Bakal Manusia Masadepan


Kecerdasan Buatan sebagai Cikal Bakal Manusia Masadepan

Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligent (AI) sudah menjadi sorotan karena AI sangat berpengaruh pada kegiatan manusia. AI yang dulunya mungkin masih menjadi bahan guyonan dan imajinasi semata, kini AI menjadi tren dan pionir dimana-mana. Dahulu kita hanya mengenal AI atau Artifial Intelligent lewat film-film fiksi dimana ditampilkan sebuah robot canggih yang menyerupai manusia. Artificial Intelligent ini digambarkan sebagai kehidupan masa depan yang serba canggih dan serba robotik seperti halnya dalam film Terminator, Ex Machina, The Matrix, Passengers, I Robot, Transcendence, Eagle Eye dll. Namun sebelum membahas lebih lanjut, AI itu apasih dan bagaimana bisa AI menjadi cikal bakal manusia masadepan?
Artifial Intelligent atau disingkat AI merupakan kecerdasan yang ditambahkan oleh manusia ke dalam suatu sistem teknologi, diatur dan dikembangkan dalam konteks ilmiah, bentukan dari kecerdasan entitas ilmiah. Secara jelasnya AI mengacu pada simulasi kecerdasan manusia dalam mesin yang diprogram untuk berpikir seperti manusia dan meniru tindakannya.
Karakteristik AI yaitu tampak pada kemampuannya untuk merasionalisasi dan mengambil tindakan yang memiliki peluang terbaik untuk mencapai tujuan tertentu. AI yang terbesit dalam benak kita pastilah robot yang lama kelamaan akan mendatangkan malapetaka dan menggantikan manusia. Tapi adanya AI bukanlah sebagai pengganti manusia, karena AI ada untuk membantu memudahkan kegiatan manusia bukan justru melenyapkan eksistensi manusia.
Artificial Intelligent didasarkan pada prinsip bahwa kecerdasan manusia dapat didefinisikan menjadi mesin yang dapat ditiru dan dijalankan dengan tugas tertentu dari yang paling sederhana sampai yang paling rumit sekalipun. Tujuan adanya AI yaitu sebagai media pembelajaran, penalaran dan persepsi.
AI memiliki kategori dan jenisnya masing-masing. Untuk kategori, AI dibagi menjadi 2 yaitu lemah dan kuat. AI lemah atau AI sempit merupakan sistem yang dirancang untuk menjalankan tugas tertentu seperti halnya asisten pribadi virtual, Apple Siri, Google Asistant, Safari, dll. Sedangkan untuk kategori AI kuat ialah AI yang mempunyai kemampuan kognitif manusia secara umum, AI kuat bisa dijalankan untuk melaksanakan tugas khusus dan dapat memberikan saran dan solusi tanpa bantuan manusia sekalipun.
Untuk jenisnya, AI dibagi menjadi empat tipe yaitu Tipe 1, tipe 2, tipe 3, dan tipe 4. Untuk AI tipe 1 dapat disebut sebagai mesin reaktif. Konsep ini adalah yang tertua. Cara kerja mesin reaktif  ini dengan meniru kemampuan berpikir manusia untuk merespon berbagai rangsangan. Sayangnya mesin ini tidak memiliki fungsi berbasis memori sehingga tidak memiliki kemampuan belajar. Contoh dari mesin reaktif ini adalah IBM’s Deep Blue yang mengalahkan catur Grandmaster Garry Kasparov pada tahun 1997.
Tipe 2 disebut juga sebagai memori terbatas. Sistem ini dapat menggunakan pengalaman masa lalu untuk menginformasikan keputusan masa depan. Seperti halnya mobil self-driving yang mengingat jalur penggantian mobil dan rute akhir perjalanan. Namun kemampuan ini hanya menginformasikan tindakan di masa depan yang tidak terlalu jauh dan informasinya tidak disimpan secara permanen.
Tipe 3 disebut juga teori pikiran. Istilah ini mengacu pada pemikiran bahwa orang lain memiliki keyakinan, keinginan sendiri dan niat yang memengaruhi keputusan yang akan dibuat. Namun sayangnya AI jenis ini belum tersedia hingga kini.
Tipe 4 yaitu kesadaran diri. Sistem AI ini memiliki kesadaran diri sehingga dapat memahami keadaan mereka saat ini dan dapat digunakan untuk menyimpulkan apa yang orang lain rasakan. Sayangnya AI jenis ini pun belum ada sampai sekarang.
Artificial Intelligent kini menjadi cikal bakal dikembangkannya asisten virtual pribadi. Artificial Intelligent dan asisten virtual pribadi saling berkaitan satu sama lain karena asisten pribadi ini buah pemikiran dari AI, Google Asistant dan Siri pada Apple contohnya. Kedua asisten virtual pribadi ini tentunya sangat membantu manusia dalam kegiatannya sehari-hari, kita hanya perlu “berinteraksi” dengan mereka untuk mendapatkan apa yang kita inginkan lewat smartphone.
Namun belakangan ini, kita pasti merasa was-was dan bertanya-tanya bagaimana jika Artificial Intelligent ini justru menggantikan atau bahkan memusnahkan eksistensi manusia. Secara kita ketahui bahwa Artificial Inteligent berpikir hampir sebanding dengan otak manusia dan kecerdasannya pun bahkan melebihi kecerdasan manusia jika programnya terus dikembangkan. Seperti pemberitaan yang terdapat dalam (m.detik.com) yang mengatakan bahwa banyak para pekerja sektor industri merasa cemas pekerjaan mereka akan digantikan oleh robot. Hal ini terbukti ketika banyak jenis pekerjaan di sektor industri khususnya parbrik mulai menerapkan revolusi industri melalui penggunaan mesin untuk meningkatkan akurasi dan efisiensi.
Hal itulah yang menimbulkan asumsi ketika Artificial Intelligent yang berupa robot mungkin akan mengambil alih profesi mereka. Sehingga pekerjaan manusia pun akan berkurang dan berakibat pada pendapatan dan kelangsungan hidup manusia di Bumi. Tapi perlu kita garisbawahi pernyataan sebelumnya bahwa adanya Artificial Intelligent bukan untuk memusnahkan eksistensi manusia,  justru adanya AI untuk membantu memudahkan kegiatan manusia. Jadi manusia tidak perlu khawatir tentang perkembangan program AI ini, karena AI juga masih bergantung pada kecerdasan manusia sebagai pengendalinya. Seperti kata pepatah bahwa secanggih-canggihnya teknologi, manusia tidak akan tergantikan. Karena bintang utama dalam revolusi teknologi bukanlah hasil temuannya, tetapi kita manusia sebagai makhluk yang benar-benar hidup dengan kecerdasan dan kreativitas murni tanpa batas.
Itulah poin penting yang membedakan kita sebagai manusia dan kecerdasan buatan sebagai benda. Adanya AI harusnya memupukkan kreativitas kita di masa kini dan meningkatkan kecerdasan kita di masa depan supaya kita tidak merasa insecure dengan robot dan bisa hidup berdampingan sebagai manusia cerdas masadepan.

Sumber Referensi :

Komentar

Postingan Populer